Di bawah kendali Pelaksana tugas (Plt) Jaksa Agung Darmono yang berkomitmen menuntaskan kasus Sisminbakum, Yusril minta kasus itu ditangani secara adil, termasuk penghentian penyidikan kasus ini (SP3) jika tak memiliki cukup bukti demi keadilan.
Untuk mencari keadilan, Yusril juga minta Darmono menyelidiki dugaan leterlibatan jaksa nakal yang bermain dalam kasus ini. "Pak Darmono patut pula menyelidiki lebih jauh kemungkinan ulah Jaksa nakal, markus atau mafia hukum bermain dibalik kasus-kasus yang ingin dituntaskan itu," kata Yusril Ihza Mahendra dalam rilisnya, Jakarta, Senin (27/9/2010).
Sejumlah pertanyaan Yusril sehingga perlu diselidiki kebenarannya, yakni benarkah ada konflik pribadi antara Jaksa dengan mantan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM, Romli Atmasasmita, dibalik dinyatakannya beliau sebagai tersangka, benarkah sinyalemen bahwa Kejaksaan mengambil tindakan, hanya untuk membungkam suara Romly yang begitu keras mengkritik Kejaksaan Agung dalam penanganan kasus BLBI.
Pertanyaan lain Yusril yakni, benarkah seorang Jaksa diduga mempraktikkan cara kerja mafia hukum memperkarakan Sisminbakum demi kepentingan Siti Hadianti Rukmana alias Mbak Tutut yang ingin memaksa Hary Tanoesoedibyo menyelesaikan sengketa kepemilikan TPI. "Hary konon dijadikan target dengan lebih dulu membidik kakaknya, Hartono Tanoesudibyo, yang tujuannya hanya untuk memaksa Hary merundingkan soal TPI?," tanya Yusril.
(tribun)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 13.19
0 komentar:
Posting Komentar