Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda 5 Oktober mendatang akan menjadi salah satu peristiwa bersejarah bagi Indonesia.
Kunjungan yang berlangsung sekira tiga hari itu, pemerintah Belanda dan Indonesia akan menandatangani sebuah dokumen yang berisi pengakuan kedaulatan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
“Pengakuan kedaulatan akan menjadi salah satu yang penting di sana. Yang patut kita maklumi pengakuan kemerdekaan belum ada. Yang kita lihat hanya penyerahan kedaulatan. Penyerahan kedaulatan dengan pengakuan kedaulatan itu kan berbeda,” terang Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (30/9/2010).
Pengakuan kedaulatan ini, kata Teuku, menunjukkan kedewasaan hubungan baik kedua negara. “Karena kedua negara ini bisa lebih melihat ke depan, tidak lagi terseret-seret oleh beban sejarah dan ini menunjukkan kedewasaan hubungan kedua negara,” imbuhnya.
Dokumen ini sendiri, lanjut Teuku, sudah dibicarakan sejak 2009. Ratu Beatrix sebetulnya sudah mengundang Presiden SBY empat tahun lalu. Namun karena kesibukan di dalam negeri dan padatnya jadwal Presiden SBY, baru pada 5 Oktober mendatang Presiden memenuhi undangan tersebut.
Di Belanda, Presiden SBY akan bertemu Ratu Beatrix, Perdana Menteri Belanda, berdialog dengan pengusaha-pengusaha besar Belanda, diberi kesempatan berbicara di salah satu perguruan tinggi di Belanda, dan bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda.
Presiden dijadwalkan akan tiba di Tanah Air sekira 8 Oktober dan langsung menghadiri acara Hari Ulang Tahun TNI.
(okezone)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 23.42
0 komentar:
Posting Komentar