“Tahun ini kami mendapatkan data dari imigrasi, TKI yang sebelumnya 1,2 juta orang, sekarang hanya 900.000 lebih,” kata Tatang Budi Utama Razak di sela kunjungan ke Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (26/9/2010).
Menurut dia, pihaknya mencoba mencegah supaya tidak terjadi eksploitasi manusia di luar negeri dengan melakukan kampanye peduli masyarakat. “Kampanye kesadaran masyarakat di kantong-kantong kemungkinan besar banyak TKI baik di Jawa maupun di luar Jawa,” terangnya.
Langkah tersebut cukup efektif. “Katakanlah pembantu rumah tangga, misalnya pada empat tahun yang lalu ketika pada masa awal saya bertugas yaitu sekitar 400.000 orang yang resmi, sekarang menjadi 200.000 orang, belum lagi di sektor-sektor lain,” kata dia.
Tatang juga menjelaskan, Malaysia sangat tergantung pada tenaga kerja asing, dan 68 persen di antaranya adalah orang Indonesia.
Adapun orang-orang Indonesia di Malaysia bukan hanya buruh serta pembantu rumah tangga dan konstruksi bangunan tetapi ada 5.000 ekspatriat seperti di Petronas, perbankan, perguruan tinggi, teknologi informasi, penerbangan, serta di rumah sakit.Bahkan, lanjutnya, ada yang digaji 10 ribu dollar. Hal itu menunjukkan bahwa Malaysia sangat tergantung terhadap Indonesia dari ahli-ahli yang ada di sana, terlebih lagi dengan TKI. (kompas, teribun)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 13.45
0 komentar:
Posting Komentar