Pada perdagangan Senin (27/9) Rupiah dibuka di kisaran 8.950-8.955 atau menguat delapan poin dibandingkan penutupan kemarin di kisaran 8.958.Analis valas Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rahadyo Anggoro mengatakan rupiah sedikit menguat dipicu dari sentimen regional. Mata uang euro menguat terhadap dolar AS. Penguatan euro didorong dari data pengangguran Amerika Serikat meningkat menjadi 9,6%. "Memburuknya keadaan ekonomi Amerika Serikat membuat pelaku pasar kuatir. Hal itu membuat euro menguat," ujar Rahadyo t , Senin (27/9).
Rahadyo menambahkan penguatan rupiah juga didukung dari sentimen investor asing yang masih tertarik berinvestasi di sektor keuangan Indonesia. Dana asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai Rp65,6 triliun, surat utang negara (SUN) mencapai Rp179,4 triliun dan aksi beli asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp20,08 triliun per 23 September. Cadangan devisa Indonesia mencapai US$84 miliar. "Keadaan ekonomi Indonesia relatif baik membuat investor asing masih tertarik dengan aset investasi di Indonesia," kata Rahadyo.
Selain itu, Rahadyo mengatakan pemerintah seharusnya membuat semacam kebijakan agar investor asing tidak hanya berinvestasi di sektor keuangan tapi juga sektor riil. Hal ini dikarenakan neraca perdagangan Indonesia semakin sedikit. "Pemerintah sebaiknya memperhatikan nilai impor yang semakin naik dan mempengaruhi neraca perdagangan," tutur Rahadyo.
Rahadyo meramal rupiah akan bergerak di kisaran 8.940-8.965 hari ini. Menurut Rahadyo, Bank Indonesia (BI) akan tetap menjaga kestabilan rupiah di kisaran 8.950. [inilah.com]
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 16.27

0 komentar:
Posting Komentar