Kapolresta Malang, AKBP Agus Salim, Sabtu (25/9) mengatakan, kawasan Malang Raya yang meliputi Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang, mempunyai sejarah tersendiri bagi para tersangka teroris. Gembong teroris ahli bom, yakni dr Azhari, ditembak mati di Kota Batu pada 2005.
"Untuk itu, kami tetap menyiagakan anggota untuk terus berpatroli, khususnya di kawasan Malang Raya, sebab kami tetap menduga jaringan mereka masih ada di sini," katanya.
Polresta Malang tidak membentuk tim khusus terkait kewaspadaan ini, namun kesiagaan ini bekerjasama dengan satuan Brimob guna memantau sejumlah titik yang dulu pernah dijadikan tempat teroris bersembunyi.
"Kemungkinan kedua tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan asal Jatim yang masih mempunyai jaringan di Kawasan Malang Raya," katanya.
Sebelumnya, Mabes Polri merilis sejumlah nama tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Dari data itu, terdapat dua tersangka asal Jatim. Yakni berinisal N Warga Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, serta satu lagi berinisial B alias P, alias D yang berasal dari Lamongan.
"Saya rasa seluruh Polres dan Polresta di Jatim akan siaga terkait kasus teroris ini, sebab ini merupakan instruksi langsung dari Mabes Polri," katanya.
Sementara meski dalam kondisi siaga, namun Kapolresta tidak ingin suasana di kawasan Malang Raya jadi mencekam.
"Siaga tetap, tapi jangan sampai mencekam dan jangan mengusik warga yang sedang melakukan aktifitasnya," kata Agus yang juga mantan Kapolresta Bangkatan tersebut.
Sedangkan terkait rumah kedua tersangka, pihaknya juga bekerjasama dengan jajaran Polres daerah lain untuk menempatkan sejumlah petugas di rumah keluarga para tersangka teroris tersebut, tujuannya untuk penjagaan kondisi rumah tersangka.
"Kita tetap jaga, tapi tidak akan mengganggu anggota keluarga lainnya yang berada di rumah itu," ujar Agus. [Ant/inilah]
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 22.24
0 komentar:
Posting Komentar