Polisi Akui Belum Maksimal Telusuri

Kepolisian RI mengakui belum secara maksimal menyelusuri peristiwa ledakan Bom di Kalimalang, Bekasi, 2 hari yang lalu.

Hal ini diakui Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Iskandar Hasan pada saat acra diskusi bertemakan 'Republik Konflik' di Cafe Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (2/10). Saat ini, kepolisian belum bisa memeriksa pelaku secara langsung karena melihat kondisi pelaku yang masih di rumah sakit. "Setelah cek dokter, kondisi pelaku sudah membaik, dua tiga hari kepolisian bisa mendalami," ujar Iskandar

Menurutnya, setelah kondisi pelaku membaik, kepolisian akan segera melakukan pemeriksaan kepada si pelaku seperti test kejiwaan, sehingga pernyataannya bisa dipertanggung jawabkan. "Nanti arahnya kita mau tahu si pelaku dari kelompok mana, apa kelompok amatiran atau besar, kita masih mencari tahu," tutur Iskandar. [inilah]
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 18.39

Takut Langgar HAM, Polisi Belum Periksa Perampok ATM

Walau telah menangkap 7 orang yang diduga pelaku perampokan tiga ATM Bank di Universitas Bung Hatta, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu kemarin, Mabes Polri mengaku belum melakukan pemeriksaan secara intensif. Sebab dari kondisi ketujuh pelaku belum layak dimintai keterangan.

"Pemeriksaan sejauh ini masih belum intensif, karena masih ada yang luka dan sebagainya. Jangan sampai nanti kita dituduh mealanggar HAM," ucap Kabidpenum Kombes Pol Marwoto Soeto saat dihubungi okezone, Minggu (26/9/2010).

Perwira menengah ini menambahkan, saat ini pihak kepolisian masih memulihkan kondisi terduga pelaku perampokan.

"Jadi sembuhkan dulu dan tidak ada yang sakit baru dapat dimintai keterangan. Karena pertanyaan pertama, apakah benar dalam keadaan sehat? Kalau nggak sehat, dia nggak ditanya lagi," sambungnya.

Seperti yang diketahui bahwa aksi brutal kawanan perampok bersenjata ini tak segan-segan melukai seorang satpam, sebelum membawa kabur uang ratusan juta rupiah dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).(OKEZONE)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 19.32

Polisi Temukan Boks Bank Nagari di Rumah Rahmat



Polisi menemukan barng bukti berupa boks milik Bank Nagari di rumah Rahmat (terduga perampokan) yang terletak di Kampung 1, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Selain menemukan barang bukti polisi juga mengamankan dua orang yang diduga sebagai pesuruh Rahmat.

"Saat digeledah ditemukan satu boks milik Bank Nagari, peralatan las, tabung gas dan empat unti linggis," kata Kapolda SUmatera Barat Brigjen Pol Andayono kepada wartawan, Minggu (26/9/2010).

Penggeledahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pengintaian, karena polisi mendapat informasi rumah Rahmat dijadikan sebagai tempat untuk membongkar brangkas. Terlebih disamping rumah itu terdapat bengkel.

Namun ternyata polisi tidak berhasil menemukan Rahmat, namun malah mendapatkan dua orang yaitu Ade Saputra dan Asrul yang diduga sebagai pesuruh di rumah itu. Keduanya langsung diamankan dan dibawa ke Polres Pariaman. Rencananya pagi ini keduanya akan dibawa ke Polda untuk menjalani pemeriksaan.

"Keduanya merupakan pesuruh dari Rahmat di rumah dan sekarang ini diperiksa sebagai saksi," pungkasnya.

Sebelumnya, polisi berhasil membekuk enam orang orang perampok ATM di Kampus Universitas Bung Hatta Padang Pariaman. Dalam kejadian ini tiga diantaranya tewas dan tiga lainnya kritis. Tiga yang kritis sampai saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.(okezone)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 19.24

Polisi Waspadai Teroris di Malang

Aparat kepolisian resor Kota Malang, Jawa Timur, mewaspadai kemungkinan adanya jaringan teroris di kawasan Malang Raya. Itu dilakukan karena kedua tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan berasal dari Jawa Timur.

Kapolresta Malang, AKBP Agus Salim, Sabtu (25/9) mengatakan, kawasan Malang Raya yang meliputi Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang, mempunyai sejarah tersendiri bagi para tersangka teroris. Gembong teroris ahli bom, yakni dr Azhari, ditembak mati di Kota Batu pada 2005.

"Untuk itu, kami tetap menyiagakan anggota untuk terus berpatroli, khususnya di kawasan Malang Raya, sebab kami tetap menduga jaringan mereka masih ada di sini," katanya.

Polresta Malang tidak membentuk tim khusus terkait kewaspadaan ini, namun kesiagaan ini bekerjasama dengan satuan Brimob guna memantau sejumlah titik yang dulu pernah dijadikan tempat teroris bersembunyi.

"Kemungkinan kedua tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan asal Jatim yang masih mempunyai jaringan di Kawasan Malang Raya," katanya.

Sebelumnya, Mabes Polri merilis sejumlah nama tersangka terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Dari data itu, terdapat dua tersangka asal Jatim. Yakni berinisal N Warga Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, serta satu lagi berinisial B alias P, alias D yang berasal dari Lamongan.

"Saya rasa seluruh Polres dan Polresta di Jatim akan siaga terkait kasus teroris ini, sebab ini merupakan instruksi langsung dari Mabes Polri," katanya.

Sementara meski dalam kondisi siaga, namun Kapolresta tidak ingin suasana di kawasan Malang Raya jadi mencekam.

"Siaga tetap, tapi jangan sampai mencekam dan jangan mengusik warga yang sedang melakukan aktifitasnya," kata Agus yang juga mantan Kapolresta Bangkatan tersebut.

Sedangkan terkait rumah kedua tersangka, pihaknya juga bekerjasama dengan jajaran Polres daerah lain untuk menempatkan sejumlah petugas di rumah keluarga para tersangka teroris tersebut, tujuannya untuk penjagaan kondisi rumah tersangka.

"Kita tetap jaga, tapi tidak akan mengganggu anggota keluarga lainnya yang berada di rumah itu," ujar Agus. [Ant/inilah]
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 22.24

Polisi Sudah Kantongi Identitas Penyerang Polsek Hamparan

Polda Sumatera Utara menegaskan pihaknya telah mengetahui ciri dan identitas para pelaku penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

"Ciri dan identitas para pelaku penyerangan Mapolsek Hamparan Perak telah kita ketahui. Namun itu hanya konsumsi penyidik. Pengejaran masih terus dilakukan," ungkap Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno kepada wartawan di Mapolda Sumut, Jumat (24/9/2010).

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan Polda Sumut bergerak melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Polda Sumut sendiri telah menurunkan Satuan Brimob Polda Sumut dalam tim khusus yang dipimpin langsung oleh Wakil Kapolda Sumut Brigjen Syafruddin. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan tim Densus 88 Mabes Polri dalam memburu para pelaku penyerangan yang menewaskan tiga anggota Polsek Hamparan perak tersebut.

Selain melakukan penyisiran di sejumlah wilayah yang berada di sekitar lokasi kejadian, Polda Sumut juga memperketat wilayah perbatasan, yakni dengan Provinsi Aceh dan Riau. Selain itu, beberapa pelabuhan kecil di Sumut juga mendapat penjagaan ketat.(okezone)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 13.02

Polisi Tembak Mati Perampok Tebet

Perampokan.jpgPolisi menembak mati salah satu pelaku utama perampokan Pasar Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Pelaku berinisial K ditembak di Ambarawa, Jawa Tengah karena melakukan perlawanan kepada petugas saat ditangkap.

"K ditembak mati di Ambarawa, Jawa Tengah, dia termasuk pelaku utama bersama RJ dan Afrizal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar saat dihubungi wartawan, Selasa (24/08/2010).

Boy mengatakan petugas menembak mati karena K melakukan perlawanan dan sempat terjadi baku tembak diantara keduanya.

"Namun polisi tidak ada yang yang tertembak," imbuhnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya juga merinci emas yang diamankan dari seluruh pelaku sebesar 1,454 kilogram sedangkan emas yang sudah berada di penadah sebanyak 8,5 kilogram terdiri dari Toko Ajung 4 kilogram, Toko Indah Mas 3,5 kilogram, Toko Keris Mas 1 kilogram.

Sebelumnya, polisi  mencokok lima orang sindikat perampokan tiga toko emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan. Total jumlah pelaku yang tertangkap menjadi 11 pelaku terkait peristiwa di hari Jumat (06/08/2010) lalu. Selain itu polisi juga berhasil menyita 7 pucuk senjata api dari tangan tersangka.  (tribun)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 00.33

Polisi Komitmen Lakukan Operasi Guna Wujudkan Rasa Aman

ops.jpgKepolisian Daerah Metro Jaya berkomitmen untuk terus melakukan operasi-operasi guna mewujudkan situasi Jakarta yang aman dan kondusif.

Hal ini disampaikan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jendral Pol Timur Pradopo dalam acara pemusnahan barang bukti di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (09/08/2010).

"Operasi-operasi ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian guna melayani rasa aman sesuai harapan masyarakat mewujudkan kondisi kota yang aman dan diharapkan masyarakat," ujar Timur.

Terakhir polisi menggelar Operasi Kilat Jaya 2010 yang dilaksanakan 30 Juli hingga 8 Agustus 2010. petugas menangkap 1475 orang dengan menahan 366 orang dan membina 1139 orang. Jumlah kasus yang ditangani sebanyak 412 kasus terdiri dari aksi premanisme 143 kasus, pencopetan 123 kasus, perjudian 24 kasus, tebar paku 1 kasus, pencurian dengan kekerasan 12 kasus dan lainnya 109 kasus.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mendukung langkah Kapolda Metro Jaya untuk terus melakukan operasi agar tercipta situasi kondusif. Foke juga menegaskan kepada semua lapisan masyarakat bahwa hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu.

"Mendukung yang diucapkan Kapolda supaya penegakan hukum tanpa pandang bulu kepada semua masyarakat," imbuh Foke.

Dalam acara tersebut turut hadir sejumlah pejabat pemprov DKI, ketua Organisasi Masyarakat dan sejumlah artis dan tokoh agama.

Ketua organisasi masyarakat yakni Lutfi Hakim sebagai Ketua Forum Betawi Rempug, Bahyudin sebagai Ketua Kembang Latar dan Husein Sani sebagai Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi

Sedangkan sejumlah artis yang memeriahkan acara pemusnahan barang bukti yakni Elvi Sukaesih, Anwar Fuadi, Tukul Arwana, Firman Idol, Reza Herlambang dan Denada. (tribun)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 23.46
Diberdayakan oleh Blogger.