Mohammad Pakpour, kepala pasukan darat Garda Revolusi, Minggu (26/9/2010), menuduh Israel dan AS mendukung serangan bom di kota etnik Kurdi wilayah baratlaut, Mahabad, di provinsi Ajarbaijan Barat, Rabu lalu itu.
"Ketika teroris tiba di lokasi sebuah pertemuan dengan kelompok lain kontra-revolusi di sebuah daerah perbatasan, operasi pengepungan dan konfrontasi dilakukan," kata Pakpour kepada kata kantor berita ILNA.
"Sejumlah tentara bayaran dan agen arogansi global, termasuk unsur-unsur utama yang mendalangi kejahatan teroris di Mahabad, tewas," katanya. Pakpour tidak memberikan penjelasan terinci mengenai lokasi operasi itu atau jumlah korban.
Serangan bom Rabu pada parade militer di Mahabad menewaskan 12 orang dan melukai sedikitnya 81 lain. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Pemboman itu terjadi ketika republik Islam itu sedang memamerkan persenjataannya pada peringatan meletusnya perang Iran-Irak 30 tahun lalu.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengutuk serangan itu dengan mengatakan, pemboman tersebut "menggarisbawahi pentingnya masyarakat internasional bekerja bersama-sama untuk memerangi terorisme".
Namun, Pakpour menyatakan, Iran meyakini bahwa AS dan Israel berada di balik pemboman tersebut. "Penyelidikan menunjukkan bahwa mesin penggerak di balik serangan teroris Mahabad adalah badan spionase Zionis (Mossad), dengan kerja sama orang-orang AS serta sejumlah unsur partai Baath di Irak," katanya.
Iran barat, yang memiliki penduduk Kurdi dalam jumlah besar, dilanda bentrokan-bentrokan mematikan antara pasukan Iran dan kelompok-kelompok gerilya Kurdi, khususnya Partai Hidup Bebas Kurdistan (PJAK) yang beroperasi dari sejumlah pangkalan di negara tetangga, Irak.
Pemboman itu terjadi ketika Iran sedang memamerkan kekuatan militernya pada parade peringatan perang 1980-1988 dengan Irak yang menewaskan sekitar sejuta orang di kedua pihak.
Rudal-rudal jarak jauh Sejil, Shahab-3 dan Ghadr-1 merupakan bintang perhatian pada parade utama di Teheran, yang disaksikan oleh kepala staf militer Mayor Jendral Hassan Firouzabadi.
Dengan jangkauan 1.800 hingga 2.000 kilometer, rudal-rudal itu secara teoritis mampu mencapai negara musuh sengit Iran, Israel.
Juga ditampilkan pada parade itu adalah lima pesawat pembom tak berawak Iran, Karar (Penyerang), yang diungkapkan keberadaannya pada Agustus dan memiliki daya jangkau 1.000 kilometer.
AS dan Israel menuduh Iran mengupayakan senjata nuklir dan tidak pernah mengesampingkan serangan militer untuk mencegah Teheran memperoleh senjata tersebut. Iran membantah memiliki ambisi semacam itu.
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 13.52
0 komentar:
Posting Komentar