Diduga motor-motor yang diparkir di atas jerami tersebut terbakar setelah jeraminya dibakar oleh bocah yang sedang iseng bermain.
Sebanyak empat motor —milik Solikhan, Honda Suprafit; M Salim, Honda Supra X; Saiful, Honda Suprafit; dan M Sholeh, Suziku Shogun 125— terbakar ludes tinggal kerangka.
Adapun satu motor lain, milik Hariyanto, Suzuki Shogun, terbakar hingga 55 persen. Sedangkan dua motor lain, Yamaha Vega milik Johar dan Suprafit milik M Saat, selamat.
Informasi yang diperoleh Harian SURYA, saat itu sejumlah buruh tani asal Desa Curah Dukuh, Kraton, Kabupaten Pasuruan, mendapat pekerjaan borongan memanen padi di areal persawahan di Jl Airlangga, Kota Pasuruan.
Mereka berangkat berbarengan naik tujuh sepeda motor, kemudian memarkir tujuh motor itu di lahan yang agak luas dan paling dekat serta terlihat dari lokasi mereka memanen padi.
Kebetulan, lahan yang digunakan untuk memarkir tujuh motor tersebut, ternyata juga ditumpuki bekas jerami dari sawah yang sudah dipanen.
“Kami parkir di atas jeram. Agar tidak kepanasan, ditutupi bekas spanduk serta sejumlah sarung kumal. Selanjutnya kami tinggal pergi memanen, dan jarak dari motor sekitar 250 meter,” terang Hariyanto, salah satu pemilik motor yang terbakar.
Cepat Membesar
Awalnya, Hariyanto dan kawan-kawan terperanjat melihat ada nyala api dan asap yang mengepul dari lokasi tempat mereka memarkir motor.
Karena jerami tempat mereka memarkir motor merupakan jerami kering, maka dengan cepat nyala api membesar.
Dengan upaya sekuat tenaga mereka beramai-ramai berusaha memadamkan api yang semakin berkobar. Bahkan warga disekitar lokasi areal persawahan juga tidak tinggal diam, dan ikut membantu. Namun api kian membesar.
“Kami sudah tidak berdaya lagi dan hanya pasrah sambil berupaya memadamkan api,” terang M Sholeh, dengan wajah lesu.
Menurut Sholeh dan kawan-kawan, sebelum tampak asap dan api, dari kejauhan terlihat tiga anak bermain di lokasi motor diparkir. Selanjutnya, saat asap dan api mulai menyala, tiga anak tersebut lari ke barat menuju jalan besar.
“Kami tidak melihat dengan jelas wajahnya karena dari kejauhan. Sepertinya mereka membakar jerami yang sudah sangat kering tersebut, dan karena api merambat ke motor mereka langsung lari,” ujar M Salim, pemilik Supra X yang tinggal kerangka.
Para buruh tani tersebut tampak sangat sedih dan bingung. Maklum, motor yang terbakar adalah hasil jerih payah menabung bertahun-tahun, yang harganya jauh lebih tinggi dibanding hasil bekerja sebagai buruh tani, Rp 30.000-Rp 40.000 per hari.
Masalah mereka kini ditangani polisi. Kemarin, di lokasi tampak mobil patroli polisi, yang dinaiki beberapa polisi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Purworejo, Aiptu Wilang. (surya/kompas)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 13.40
0 komentar:
Posting Komentar