Kita pastinya sudah biasa menginap di hotel dengan bentuk yang bisa dikatakan “biasa”. Tapi coba lihat hotel-hotel berikut ini, yang menawarkan sesuatu yang berbeda kepada tamunya.
1. Hotel Kakslauttanen, Finlandia
Hotel yang terletak dekat dengan Kutub Utara ini merupakan hotel yang terkenal sebagai Desa Igloo yang menawarkan kamar berbetntuk igloo dilapisi kaca dan es serta tempat dimana berada Restoran Salju Terbesar di Dunia. Para tamu bahkan dapat tidur di samping salju untuk merasakan sensasi yang berbeda. Di malam hari, dengan atap yang terbuat dari kaca, tamu dapat menyaksikan pemandangan menakjubkan Northern Lights, yaitu cahaya aurora yang disebabkan benturan partikel bermuatan yang diarahkan oleh medan magnet bumi.
2. Jumbo Stay, Stockholm, Swedia
Hotel ini berupa pesawat Boeing 747-200 produksi tahun 1976 yang sudah diubah fungsi. Terletak di bandara Arlanda, Swedia, 450 kursi yang ada di badan pesawat diubah menjadi 27 kamar dengan total 75 kasur. Ruang cockpit diubah menjadi kamar suite, dimana tamu bisa memencet tombol sesuka hati mereka tanpa perlu takut akan menyebabkan kecelakaan. Bahkan disediakan juga cafe di dalam hotel ini.
3. Palacio de Sal, Bolivia
Hotel Palacio de Sal menjadi unik karena hampir seluruhnya terbuat dari garam. Dinding, lantai, langit-langit, dan juga sebagian besar mebel – kursi, meja, dan tempat tidur, serta patung-patung semua terbuat dari garam.
Hotel ini terletak di sisi timur Salar de Uyuni, hamparan garam terluas di dunia, berjarak 350 km sebelah selatan ibu kota Bolivia, La Paz. Bangunannya dibangun dari kira-kira 1 juta blok garam berukuran 35 cm. Terdapat ruangan sauna dan steam kering, kolam renang dan pancuran air asin. Bahkan terdapat juga lapangan golf 9 lubang yang terbuat dari garam, rancangan Christian Pensu.
Kelebihan lain hotel ini, dengan berada 3650 meter di atas permukaan laut, para tamu akan mendapatkan pemandangan matahari tenggelam yang menakjubkan, dengan latar belakang pegunungan di kejauhan.
4. Hotel Utter Inn, Swedia.
Sekilas, Anda akan mengira rumah kecil di atas air itu adalah hotel. Tapi jangan salah, kamar untuk tamu sebenarnya bukanlah rumah itu, melainkan 3 meter di bawahnya!
Hotel yang terletak di Danau Mälaren di Västerås, dekat ibu kota Swedia, Stockholm, merupakan ide seniman lokal, Mikael Genberg. Kamarnya terletak di dalam air, hanya terdiri dari satu kamar dengan dua kasur dan satu meja. Bukan tempat yang paling nyaman untuk ditinggali, tapi tentunya akan memerikan pengalaman tak terlupakan. Dengan kaca di keempat sisi dindingnya, tamu akan merasa tidur di dalam akuarium, dengan ikan-ikan melihat ke dalam kamar.
Para tamu yang akan menginap tiba melalui pelabuhan Västerås, kemudian dibawa sejauh 1 km dari hotel di Danau Malaren dan diberi perahu karet, instruksi kemudian ditinggalkan sendirian. Tamu yang memilih versi deluxe akan dikirimkan makan malam.
5. Can Sleep, Danau Skanderborg, Denmark
Para pecinta bir pasti menyukai hotel ini. Bayangkan, di siang hari menikmati bir, di malam hari tidur di dalam kaleng bir. Ya, hotel yang dikenal dengan nama Can Sleep ini berupa kaleng alumunium raksasa bermerk Royal Unibrew dengan tinggi 4 meter (12 kaki), terdiri dari dua lantai, lantai pertama berupa ruang keluarga kecil dan minibar, lantai ke-dua berupa kamar tidur dengan dua kasur dan pemandangan langit. Total seluruhnya ada 121 kaleng bir, dibagi dalam kelompok-kelompok berjumlah 6 kaleng bir.
Hotel yang terletak di sisi Danau Skanderborg di Swedia ini dibuka hanya selama sebulan dalam satu tahun, yaitu selama acara Skanderborg Music Festival (dikenal juga dengan Smukfest) pada bulan Agustus. Jika ingin menginap di hotel ini, bersiaplah mengeluarkan $145 (sekitar Rp 1.247.000,00) per malam.
“>
“>
6. Les Roulottes de la Serve, Provence, Perancis
Hotel ini menawarkan pengalaman hidup bergaya gipsi. Awalnya hotel ini adalah karavan yang digunakan oleh kelompok sirkus yang bepergian mengelilingi Perancis. Sekarang ketiga karavan itu digunakan oleh pemiliknya, Pascal dan Pascaline Patin, untuk menerima tamu. Halamannya yang luas memungkinkan tamu untuk mengadakan acara api unggun khas Indian.
Karavan kecil ini hanya memiliki beberapa ruangan dan para tamunya harus berbagi dalam hal pemakaian kamar mandi serta dapur. Karavan-karavan ini sudah dialiri listrik dan diberi sentuhan Indian: lentera, karangan bunga, karpet tenun, foto dewa dalam bingkai dan sofa beludru. Biaya per malamnya US$ 87 (sekitar Rp 784.000,00).
7. La Villa Hamster, Nantes, Perancis
Ingin merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai hamster? Hotel yang terletak di tengah kota Nantes ini menawarkan pengalaman menginap di dalam kamar dengan desain dan peralatan bertema hamster. Di dalamnya terdapat dapur dengan peralatan yang lengkap, ruang makan dan kamar mandi. Dan tentu saja, roda besar yang berfungsi sepenuhnya. Para tamu bahkan dapat minum melalui tabung yang melekat di dinding.
“>
“>
8. Elephant Safari Park Hotel Lodge, Bali
Sesuai dengan namanya, daya tarik utama hotel ini adalah atraksi gajah dan wisata alam yang eksotis. Berada sekitar 42 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, hotel ini dikelilingi hutan nasional.
Diklaim sebagai Taman Gajah Terbaik di Dunia, hotel ini memiliki museum yang komprehensif, dengan koleksi memorabilia gajah yang banyak dan satu-satunya tengkorak Mammoth yang ada di Asia Tenggara. Para tamu bisa sangat dekat dengan gajah. Bahkan untuk jalan-jalan dapat dijemput dengan gajah di depan pintu kamar.
“>
“>
“>
9. Free Spirit Spheres, Vancouver Island, Kanada
Hotel ini seperti rumah pohon, namun bentuknya bulat seperti kacang/bola polong. Hanya terdapat tiga unit (masing-masing terbuat dari pohon cedar, pohon cemara, atau fiberglass) yang tergantung setinggi 3 -4,5 meter di udara dan diakses melalui tangga. Jika angin bertiup, maka polong juga akan bergoyang.
Masing-masing bola-polong tersebut adalah: All About Melody, yang terbaru, paling terpencil dan paling gampang diakses, dapat dicapai melalui jembatan yang (banyak) datar dan stabil. Kemudian The Eve, yang paling nyaman juga yang paling kecil, dengan ruangan yang hanya cukup untuk seorang dewasa atau dua orang anak-anak. Bola-polong terakhir adalah Eryn, yang posisinya tertinggi dari atas tanah (4,5 meter) dan memiliki jendela bulat besar di samping tempat tidur.
“>
“>
“>
10. Wigwam Motel, San Bernardino, Calif
Desain hotel ini seperti tenda-tenda suku Indian Amerika. Pada mulanya di tahun 1950-an ada tujuh Desa Wigwam yang masing-masing terdiri dari 15 tenda, namun sekarang hanya tersisa tiga desa. Masing-masing tenda memiliki diameter 3,6 meter dan tinggi 10,6 meter. Tidak seperti tenda Indian umumnya, tenda-tenda ini terbuat dari konstruksi besi dan baja dengan kenyamanan modern, kasur ganda dan pendingin udara. Sejak 2 Mei 2002, Wigwam Motel didaftarkan menjadi monumen bersejarah.
“>
“>
“>
11. The Everland Hotel, Paris
Hotel ini benar-benar unik. Everland adalah sebuah hotel mini berbentuk persegi yang bisa berpindah-pindah, terdiri dari satu kamar tidur dengan kasur king-size, satu kamar mandi serta satu lounge yang dilengkapi sofa.
Hotel ini dibuat oleh dua seniman, Sabina Lang dan Daniel Bauman. Dengan hotel ini, tamu-tamu bisa menginap di tempat yang tidak biasa dan menyaksikan pemandangan menakjubkan. Sebagai contoh, hotel ini pernah ditempatkan di atap Palais de Tokyo di Paris sehingga tamu yang menginap mendapatkan pemandangan menara Eiffel langsung tanpa ada tirai menghalangi.
Hotel Everland juga telah dipindahkan ke Yverdon Swiss di atas Danau Neuchatel selama empat bulan. Pada Juni 2006 hingga September 2007 lokasi Hotel Everland berpindah ke atap Museum of Contemporary Art di Leipzig, Jerman.
Hotel ini hanya bisa disewa untuk satu malam, dengan mini-bar yang telah terisi penuh termasuk dalam harga, catatan cara penggunaan untuk tamu disediakan, dan sarapan pagi dihantarkan.
12. Das Park Hotel, Linz, Austria
Pernah membayangkan tidur di dalam gorong-gorong atau pipa saluran pembuangan? Well, Das Park Hotel di Austria ini menawakan pengalaman menginap di dalam pipa pembuangan karena memang terbuat dari pipa pembuangan yang sudah direnovasi. Terlihat sederhana dari luar, namun di dalam memberikan kenyamanan yang tidak terduga.
Hotel ini didesain oleh Andreas Strauss dan mulai dibuka sejak 2004. Konsepnya adalah menyediakan akses tidur yang mudah bagi orang-orang yang bepergian dengan dana terbatas, dimana tamu akan membayar sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagian dalamnya sudah dipernis dan dindingnya telah dilukis oleh artis Austria, Thomas Latzel Ochoa, sehingga menjadi lebih user-friendly. Dengan berat 9,5 ton, siapa yang berpikir untuk mencuri “kamar” anda? Tapi, demi memastikan keselamatan barang-barang anda selama bepergian, kamar-kamar di hotel ini dilengkapi dengan keypad digital beserta kode sekuritas.
Satu kamar di hotel ini sudah dilengkapi dengan kasur ganda, tempat penyimpanan, listrik, lampu, koneksi internet, selimut dari wol dan kantung tidur. Fasilitas lain (seperti toilet, kamar mandi, minibar, cafe) tersedia di area sekitar hotel tersebut. Das Park Hotel cukup dingin di musim panas, dan mungkin masih hangat di musim dingin. Namun hotel ini hanya buka dari Mei sampai Oktober.
“>
“>
“>
13. The Hobbit Motel, Woodlyn Park, Waitomo, Selandia Baru
Ingin merasakan tinggal di rumah bangsa Hobbit yang terdapat dalam novel Lord of The Ring karya JRR Tolkien? Maka cobalah menginap di The Hobbit Hotel di Woodlyn Park, Selandia Baru ini. Hotel yang terletak di sisi bukit ini terlihat seperti rumah para Hobbit yang berada di bawah tanah. Tapi jangan takut, karena ukurannya disesuaikan untuk ukuran manusia dewasa normal, bukan setinggi 1 meter seperti gambaran bangsa Hobbit di novel JRR Tolkien.
Hotel ini hanya terdiri dari dua unit yang sudah berisi kamar tidur dengan double bed, dapur, kamar mandi dan bisa menampung hingga enam orang. Dekorasi dan perabotannya dibuat dari balok polistirena, membuat keadaan di dalamnya tetap hangat di musim dingin dan dingin di musim panas.
“>
“>
“>
14. Ice Hotel
Sesuai dengan namanya, Ice Hotel adalah hotel yang terbuat dari es, seluruhnya! Baik bangunan, furnitur hingga bar yang ada di dalamnya dibuat dari balok es yang dipadatkan. Oleh karena itu, hotel ini hanya tersedia di musim dingin, karena di saat musim panas esnya telah mencair. Hotel ini juga bisa dibuat dengan bentuk yang berbeda setiap tahun.
Ice Hotel pertama kali didirikan di desa Jukkasjärvi, Swedia, pada tahun 1990. Kemudian diikuti di tempat-tempat lainnya, seperti The Hôtel de Glace di Quebec, Kanada yang didirikan pada tahun 2000, The Bâlea Lake Ice Hotel di Romania yang didirikan pada 2006, Lainio Snow Village di Finlandia yang didirikan pada tahun 2008. Bahkan di Norwegia terdapat tiga Ice Hotel, yaitu Kirkenes Snow Hotel, Ice Lodge dan Sorrisniva Igloo Hotel.
“>
“>
“>
15. The Capsule Inn, Jepang
Di hotel ini, tamu akan tidur di dalam kamar berbentuk kapsul kecil yang luasnya hanya 2 meter persegi. Tapi jangan salah, di dalamnya sudah dilengkapi dengan TV, AC, radio dan tersedia koneksi internet.
The Capsule Inn pada awalnya ditujukan untuk para pebisnis dan pekerja di Tokyo yang harus menjalani lembur sampai larut malam dan esok pagi-pagi sekali harus tiba di kantor. Karena tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah dan kembali lagi ke kantor, maka para pebisnis dan karyawan tersebut dapat menginap di Capsule Inn. Tapi di kemudian hari pilihan menginap di Capsule Inn juga menarik minat wisatawan manca negara karena dapat menghemet pengeluaran saat berwisata di Jepang.
“>
“>
Sumber
1. Hotel Kakslauttanen, Finlandia
Hotel yang terletak dekat dengan Kutub Utara ini merupakan hotel yang terkenal sebagai Desa Igloo yang menawarkan kamar berbetntuk igloo dilapisi kaca dan es serta tempat dimana berada Restoran Salju Terbesar di Dunia. Para tamu bahkan dapat tidur di samping salju untuk merasakan sensasi yang berbeda. Di malam hari, dengan atap yang terbuat dari kaca, tamu dapat menyaksikan pemandangan menakjubkan Northern Lights, yaitu cahaya aurora yang disebabkan benturan partikel bermuatan yang diarahkan oleh medan magnet bumi.
2. Jumbo Stay, Stockholm, Swedia
Hotel ini berupa pesawat Boeing 747-200 produksi tahun 1976 yang sudah diubah fungsi. Terletak di bandara Arlanda, Swedia, 450 kursi yang ada di badan pesawat diubah menjadi 27 kamar dengan total 75 kasur. Ruang cockpit diubah menjadi kamar suite, dimana tamu bisa memencet tombol sesuka hati mereka tanpa perlu takut akan menyebabkan kecelakaan. Bahkan disediakan juga cafe di dalam hotel ini.
3. Palacio de Sal, Bolivia
Hotel Palacio de Sal menjadi unik karena hampir seluruhnya terbuat dari garam. Dinding, lantai, langit-langit, dan juga sebagian besar mebel – kursi, meja, dan tempat tidur, serta patung-patung semua terbuat dari garam.
Hotel ini terletak di sisi timur Salar de Uyuni, hamparan garam terluas di dunia, berjarak 350 km sebelah selatan ibu kota Bolivia, La Paz. Bangunannya dibangun dari kira-kira 1 juta blok garam berukuran 35 cm. Terdapat ruangan sauna dan steam kering, kolam renang dan pancuran air asin. Bahkan terdapat juga lapangan golf 9 lubang yang terbuat dari garam, rancangan Christian Pensu.
Kelebihan lain hotel ini, dengan berada 3650 meter di atas permukaan laut, para tamu akan mendapatkan pemandangan matahari tenggelam yang menakjubkan, dengan latar belakang pegunungan di kejauhan.
4. Hotel Utter Inn, Swedia.
Sekilas, Anda akan mengira rumah kecil di atas air itu adalah hotel. Tapi jangan salah, kamar untuk tamu sebenarnya bukanlah rumah itu, melainkan 3 meter di bawahnya!
Hotel yang terletak di Danau Mälaren di Västerås, dekat ibu kota Swedia, Stockholm, merupakan ide seniman lokal, Mikael Genberg. Kamarnya terletak di dalam air, hanya terdiri dari satu kamar dengan dua kasur dan satu meja. Bukan tempat yang paling nyaman untuk ditinggali, tapi tentunya akan memerikan pengalaman tak terlupakan. Dengan kaca di keempat sisi dindingnya, tamu akan merasa tidur di dalam akuarium, dengan ikan-ikan melihat ke dalam kamar.
Para tamu yang akan menginap tiba melalui pelabuhan Västerås, kemudian dibawa sejauh 1 km dari hotel di Danau Malaren dan diberi perahu karet, instruksi kemudian ditinggalkan sendirian. Tamu yang memilih versi deluxe akan dikirimkan makan malam.
5. Can Sleep, Danau Skanderborg, Denmark
Para pecinta bir pasti menyukai hotel ini. Bayangkan, di siang hari menikmati bir, di malam hari tidur di dalam kaleng bir. Ya, hotel yang dikenal dengan nama Can Sleep ini berupa kaleng alumunium raksasa bermerk Royal Unibrew dengan tinggi 4 meter (12 kaki), terdiri dari dua lantai, lantai pertama berupa ruang keluarga kecil dan minibar, lantai ke-dua berupa kamar tidur dengan dua kasur dan pemandangan langit. Total seluruhnya ada 121 kaleng bir, dibagi dalam kelompok-kelompok berjumlah 6 kaleng bir.
Hotel yang terletak di sisi Danau Skanderborg di Swedia ini dibuka hanya selama sebulan dalam satu tahun, yaitu selama acara Skanderborg Music Festival (dikenal juga dengan Smukfest) pada bulan Agustus. Jika ingin menginap di hotel ini, bersiaplah mengeluarkan $145 (sekitar Rp 1.247.000,00) per malam.
“>
“>
6. Les Roulottes de la Serve, Provence, Perancis
Hotel ini menawarkan pengalaman hidup bergaya gipsi. Awalnya hotel ini adalah karavan yang digunakan oleh kelompok sirkus yang bepergian mengelilingi Perancis. Sekarang ketiga karavan itu digunakan oleh pemiliknya, Pascal dan Pascaline Patin, untuk menerima tamu. Halamannya yang luas memungkinkan tamu untuk mengadakan acara api unggun khas Indian.
Karavan kecil ini hanya memiliki beberapa ruangan dan para tamunya harus berbagi dalam hal pemakaian kamar mandi serta dapur. Karavan-karavan ini sudah dialiri listrik dan diberi sentuhan Indian: lentera, karangan bunga, karpet tenun, foto dewa dalam bingkai dan sofa beludru. Biaya per malamnya US$ 87 (sekitar Rp 784.000,00).
7. La Villa Hamster, Nantes, Perancis
Ingin merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai hamster? Hotel yang terletak di tengah kota Nantes ini menawarkan pengalaman menginap di dalam kamar dengan desain dan peralatan bertema hamster. Di dalamnya terdapat dapur dengan peralatan yang lengkap, ruang makan dan kamar mandi. Dan tentu saja, roda besar yang berfungsi sepenuhnya. Para tamu bahkan dapat minum melalui tabung yang melekat di dinding.
“>
“>
8. Elephant Safari Park Hotel Lodge, Bali
Sesuai dengan namanya, daya tarik utama hotel ini adalah atraksi gajah dan wisata alam yang eksotis. Berada sekitar 42 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, hotel ini dikelilingi hutan nasional.
Diklaim sebagai Taman Gajah Terbaik di Dunia, hotel ini memiliki museum yang komprehensif, dengan koleksi memorabilia gajah yang banyak dan satu-satunya tengkorak Mammoth yang ada di Asia Tenggara. Para tamu bisa sangat dekat dengan gajah. Bahkan untuk jalan-jalan dapat dijemput dengan gajah di depan pintu kamar.
“>
“>
“>
9. Free Spirit Spheres, Vancouver Island, Kanada
Hotel ini seperti rumah pohon, namun bentuknya bulat seperti kacang/bola polong. Hanya terdapat tiga unit (masing-masing terbuat dari pohon cedar, pohon cemara, atau fiberglass) yang tergantung setinggi 3 -4,5 meter di udara dan diakses melalui tangga. Jika angin bertiup, maka polong juga akan bergoyang.
Masing-masing bola-polong tersebut adalah: All About Melody, yang terbaru, paling terpencil dan paling gampang diakses, dapat dicapai melalui jembatan yang (banyak) datar dan stabil. Kemudian The Eve, yang paling nyaman juga yang paling kecil, dengan ruangan yang hanya cukup untuk seorang dewasa atau dua orang anak-anak. Bola-polong terakhir adalah Eryn, yang posisinya tertinggi dari atas tanah (4,5 meter) dan memiliki jendela bulat besar di samping tempat tidur.
“>
“>
“>
10. Wigwam Motel, San Bernardino, Calif
Desain hotel ini seperti tenda-tenda suku Indian Amerika. Pada mulanya di tahun 1950-an ada tujuh Desa Wigwam yang masing-masing terdiri dari 15 tenda, namun sekarang hanya tersisa tiga desa. Masing-masing tenda memiliki diameter 3,6 meter dan tinggi 10,6 meter. Tidak seperti tenda Indian umumnya, tenda-tenda ini terbuat dari konstruksi besi dan baja dengan kenyamanan modern, kasur ganda dan pendingin udara. Sejak 2 Mei 2002, Wigwam Motel didaftarkan menjadi monumen bersejarah.
“>
“>
“>
11. The Everland Hotel, Paris
Hotel ini benar-benar unik. Everland adalah sebuah hotel mini berbentuk persegi yang bisa berpindah-pindah, terdiri dari satu kamar tidur dengan kasur king-size, satu kamar mandi serta satu lounge yang dilengkapi sofa.
Hotel ini dibuat oleh dua seniman, Sabina Lang dan Daniel Bauman. Dengan hotel ini, tamu-tamu bisa menginap di tempat yang tidak biasa dan menyaksikan pemandangan menakjubkan. Sebagai contoh, hotel ini pernah ditempatkan di atap Palais de Tokyo di Paris sehingga tamu yang menginap mendapatkan pemandangan menara Eiffel langsung tanpa ada tirai menghalangi.
Hotel Everland juga telah dipindahkan ke Yverdon Swiss di atas Danau Neuchatel selama empat bulan. Pada Juni 2006 hingga September 2007 lokasi Hotel Everland berpindah ke atap Museum of Contemporary Art di Leipzig, Jerman.
Hotel ini hanya bisa disewa untuk satu malam, dengan mini-bar yang telah terisi penuh termasuk dalam harga, catatan cara penggunaan untuk tamu disediakan, dan sarapan pagi dihantarkan.
12. Das Park Hotel, Linz, Austria
Pernah membayangkan tidur di dalam gorong-gorong atau pipa saluran pembuangan? Well, Das Park Hotel di Austria ini menawakan pengalaman menginap di dalam pipa pembuangan karena memang terbuat dari pipa pembuangan yang sudah direnovasi. Terlihat sederhana dari luar, namun di dalam memberikan kenyamanan yang tidak terduga.
Hotel ini didesain oleh Andreas Strauss dan mulai dibuka sejak 2004. Konsepnya adalah menyediakan akses tidur yang mudah bagi orang-orang yang bepergian dengan dana terbatas, dimana tamu akan membayar sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagian dalamnya sudah dipernis dan dindingnya telah dilukis oleh artis Austria, Thomas Latzel Ochoa, sehingga menjadi lebih user-friendly. Dengan berat 9,5 ton, siapa yang berpikir untuk mencuri “kamar” anda? Tapi, demi memastikan keselamatan barang-barang anda selama bepergian, kamar-kamar di hotel ini dilengkapi dengan keypad digital beserta kode sekuritas.
Satu kamar di hotel ini sudah dilengkapi dengan kasur ganda, tempat penyimpanan, listrik, lampu, koneksi internet, selimut dari wol dan kantung tidur. Fasilitas lain (seperti toilet, kamar mandi, minibar, cafe) tersedia di area sekitar hotel tersebut. Das Park Hotel cukup dingin di musim panas, dan mungkin masih hangat di musim dingin. Namun hotel ini hanya buka dari Mei sampai Oktober.
“>
“>
“>
13. The Hobbit Motel, Woodlyn Park, Waitomo, Selandia Baru
Ingin merasakan tinggal di rumah bangsa Hobbit yang terdapat dalam novel Lord of The Ring karya JRR Tolkien? Maka cobalah menginap di The Hobbit Hotel di Woodlyn Park, Selandia Baru ini. Hotel yang terletak di sisi bukit ini terlihat seperti rumah para Hobbit yang berada di bawah tanah. Tapi jangan takut, karena ukurannya disesuaikan untuk ukuran manusia dewasa normal, bukan setinggi 1 meter seperti gambaran bangsa Hobbit di novel JRR Tolkien.
Hotel ini hanya terdiri dari dua unit yang sudah berisi kamar tidur dengan double bed, dapur, kamar mandi dan bisa menampung hingga enam orang. Dekorasi dan perabotannya dibuat dari balok polistirena, membuat keadaan di dalamnya tetap hangat di musim dingin dan dingin di musim panas.
“>
“>
“>
14. Ice Hotel
Sesuai dengan namanya, Ice Hotel adalah hotel yang terbuat dari es, seluruhnya! Baik bangunan, furnitur hingga bar yang ada di dalamnya dibuat dari balok es yang dipadatkan. Oleh karena itu, hotel ini hanya tersedia di musim dingin, karena di saat musim panas esnya telah mencair. Hotel ini juga bisa dibuat dengan bentuk yang berbeda setiap tahun.
Ice Hotel pertama kali didirikan di desa Jukkasjärvi, Swedia, pada tahun 1990. Kemudian diikuti di tempat-tempat lainnya, seperti The Hôtel de Glace di Quebec, Kanada yang didirikan pada tahun 2000, The Bâlea Lake Ice Hotel di Romania yang didirikan pada 2006, Lainio Snow Village di Finlandia yang didirikan pada tahun 2008. Bahkan di Norwegia terdapat tiga Ice Hotel, yaitu Kirkenes Snow Hotel, Ice Lodge dan Sorrisniva Igloo Hotel.
“>
“>
“>
15. The Capsule Inn, Jepang
Di hotel ini, tamu akan tidur di dalam kamar berbentuk kapsul kecil yang luasnya hanya 2 meter persegi. Tapi jangan salah, di dalamnya sudah dilengkapi dengan TV, AC, radio dan tersedia koneksi internet.
The Capsule Inn pada awalnya ditujukan untuk para pebisnis dan pekerja di Tokyo yang harus menjalani lembur sampai larut malam dan esok pagi-pagi sekali harus tiba di kantor. Karena tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah dan kembali lagi ke kantor, maka para pebisnis dan karyawan tersebut dapat menginap di Capsule Inn. Tapi di kemudian hari pilihan menginap di Capsule Inn juga menarik minat wisatawan manca negara karena dapat menghemet pengeluaran saat berwisata di Jepang.
“>
“>
Sumber
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 09.42
yang iglo bagus... kunjungan balik nih...
BalasHapus