Tempat-tempat spa bagi pria mulai menjamur di Surabaya. Tapi, jangan sembarang mencoba. Salah-salah bisa masuk ke tempat spa yang menyediakan layanan plus-plus. Sebab, tidak sedikit tempat spa di Surabaya yang menyediakan menu untuk memuaskan syahwat.
MAKIN banyak tempat membuang ''hajat'' di kota yang mendapat julukan Kota Pahlawan ini. Dulu pilihan utama bagi pria hidung belang adalah lokalisasi, seperti Dolly atau Moroseneng. Selain itu, ada panti pijat plus-plus yang berserak di berbagai kawasan di Surabaya. Karena tempat-tempat tersebut memang ''lapangan tembak'', fasilitasnya juga ala kadarnya.
Bagi seorang eksekutif muda, masuk ke lokalisasi atau panti pijat bisa menurunkan gengsi. Mereka membutuhkan tempat yang lebih privat dengan fasilitas yang berkualitas.
Spa akhirnya menjadi pilihan yang sesuai. Bahkan, tidak sedikit yang tertarik menjadi member, meski harus membayar iuran Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per tahun.
Tidak harus ke hotel berbintang jika ingin menikmati spa. Sebab, selain mahal, spa di hotel biasanya tidak menyediakan layanan plus-plus.
Tapi, tempat khusus spa tidak sulit dijumpai di Surabaya. Fasilitas kamar terapinya mirip hotel berbintang. Mulai spring bed, TV plasma, hingga bathtub. Jenis kamarnya beragam, standar, VIP, atau bahkan suite. Untuk memanjakan tamu, tempat spa juga dilengkapi fasilitas lain mulai sauna, jacuzzi, whirlpool, fitness center, karaoke, hotspot, buffet, dan sebagainya.
Terapis-terapis di tempat spa juga lebih terlatih. Bahkan, ada sebuah grup spa yang memiliki training center khusus di Ciawi, Bogor. Selama tiga bulan, calon terapis dididik mulai cara memijat, berdandan, kepribadian, hingga cara mengelola penghasilan. Dengan demikian, pijatan yang diberikan juga tidak sembarangan.
Tempat spa tersebut berbeda dengan panti pijat plus-plus yang rata-rata terapisnya tidak bisa memijat. Itulah yang membuat tempat spa plus-plus menjadi lebih menarik ketimbang ''lapangan tembak'', seperti lokalisasi Dolly atau panti pijat. Pada akhirnya memang sama-sama ''menembak'', tapi di tempat spa ada variasi dan ritual yang mengawali. Setidaknya, tempat spa lebih terlihat ''abu-abu'', tidak terang-terangan.
''Lebih elegan dan lebih sensasional,'' kata Sugeng Santoso, warga Sidoarjo yang menjadi member di salah satu tempat spa di Jalan HR Muhammad. Di kawasan itu, ada dua tempat spa yang cukup terkenal dan bersaing. Semuanya menyediakan layanan plus-plus. Salah satunya merupakan grup spa yang berpusat di Jakarta.
Berbagai tempat spa elite yang terindikasi memberi layanan plus-plus ditelusuri oleh Jawa Pos. Salah satunya tempat spa di Jalan HR Muhammad yang mulai beroperasi awal 2007.
Begitu masuk ke gedung bercat warna-warni enam lantai dengan desain interior perpaduan modern dan minimalis itu, pengunjung disambut oleh petugas reservasi perempuan. Di tempat tersebut, tamu dipersilakan memilih kamar.
Ada berbagai jenis kamar yang disediakan. Kamar standar tanpa pintu (hanya tirai) dipatok Rp 220 ribu. Kalau ingin privasi lebih, bisa memesan kamar VIP yang dilengkapi pintu dan kamar mandi dalam (shower). Rate-nya Rp 375 ribu. Semua tarif itu berlaku untuk servis 180 menit.
Tempat spa tersebut -biasanya juga di tempat spa lainnya- melayani pembayaran dengan kartu kredit. Yang takut ketahuan istri di rumah tak perlu khawatir karena yang tercantum di tagihan kartu kredit bukanlah tempat spa, melainkan restoran atau bengkel mobil.
Masih ada room yang lebih mewah. Yakni, princess room dengan tambahan jacuzzi dan bathtub yang dipatok Rp 550 ribu. Di atasnya lagi ada emperor room yang superkomplet ditambah karaoke dan home theatre. Tarifnya Rp 1,5 juta. Di dalam emperor room itu, ada dua bilik untuk massage. Tamu di room tersebut akan dilayani empat terapis. Masuk sendiri atau datang berempat tetap dilayani empat terapis.
Di luar kamar standar, tamu juga berhak mendapatkan tiga layanan ekstra, yakni lulur, refleksi wajah, dan hot spice (memijat dengan bungkusan rempah-rempah hangat).
Setelah memesan kamar yang diinginkan, tamu diberi kunci loker serta kimono dan celana pendek. Setelah berganti baju, pengunjung bebas memilih, mau menikmati fasilitas di lantai 1 atau naik ke bar and lounge di lantai dua untuk memilih terapis dan menjalani massage.
Biasanya, pengunjung tidak buru-buru naik ke lantai dua. Mereka lebih senang berendam dulu di kolam air panas yang suhunya 40-an derajat Celsius atau air dingin yang bersuhu 15 derajat Celsius. Tamu juga bisa membakar lemak dulu dengan sauna. Jangan khawatir, petunjuk untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan itu tertulis jelas di banner berukuran 1 x 2,5 meter yang dipajang di depan tempat jacuzzi.
Puas bermanja-manja dengan fasilitas di lantai dasar, tamu akan naik ke lantai dua untuk memilih terapis. Tapi, ''ritualnya'' bisa dibalik. Yakni, tamu memilih terapis dulu, kemudian massage di kamar, baru memanfaatkan fasilitas yang ada.
Di bar and lounge room berukuran 9 x 18 meter itu, tamu bisa memesan makanan dan minuman sambil memilih terapis. Ada LCD besar berisi angka-angka. Angka itu menunjukkan nomor terapis. Dari layar tersebut, bisa diketahui terapis mana yang sedang bertugas atau yang sedang menganggur.
Tamu yang sudah langganan biasanya sudah membekali diri dengan nomor cantik (nocan), nomor terapis yang menjadi primadona. Kalau bingung memilih terapis, akan ada perempuan cantik dan seksi berpakaian ketat serbabiru yang biasa disebut public relation (PR) atau guest relation officer (GRO) yang akan membantu.
"Sudah booking kamar dan terapis?" tanya salah seorang PR dengan ramah kepada Jawa Pos yang sedang mengamati nomor-nomor di LCD.
Sejurus kemudian, PR berambut sebahu itu meluncurkan pertanyaan lanjutan. ''Mau pijat yang bagaimana? Yang kuat atau sedang,'' tanya PR tersebut.
Tanpa sungkan, PR tersebut juga menanyakan spesifikasi wajah dan tubuh terapis yang diinginkan. Misalnya, bermata sipit atau lebar, berkulit putih atau tidak, bertubuh tinggi atau sedang, berbadan langsing atau cubby, hingga ukuran bra terapis. "Semuanya masih muda kok. Cantik-cantik," kata PR itu lagi.
Begitu pilihan ditentukan, PR akan menyiapkan terapis dan kamarnya. Setelah kamar siap, barulah tamu diantar PR naik lift menuju kamar. Lantai tiga hingga lantai enam digunakan untuk ruang massage, kecuali satu ruangan di salah satu sudut lantai tiga yang dipakai untuk musala.
Jawa Pos mencoba memilih kamar VIP. Di dalamnya terdapat kamar mandi berdinding kaca yang dilengkapi shower, lengkap dengan sabun dan sampo. Tempat tidurnya berukuran 160 x 60 cm yang berlubang di ujungnya. Lubang itu berfungsi untuk tempat kepala tamu saat diinjak punggungnya oleh si terapis.
Tidak lama kemudian, masuklah sosok manis berambut sebahu. Dia mengenakan tank top hitam dipadu kain pantai hitam yang dililitkan sekadarnya di pinggang. Setiap kaki kanannya melangkah, tampak sebagian paha mulusnya.
''Selamat siang, silakan dibuka bajunya,'' kata perempuan cantik dan seksi itu. Sebut saja namanya Rani karena wajahnya sepintas mirip Rani Juliani, caddy golf beken lantaran disebut-sebut memiliki skandal cinta dengan Ketua KPK (nonaktif) Antasari Azhar dan almarhum Nasrudin Zulkarnain, direktur PT Putra Rajawali Banjaran (salah satu BUMN). "Pijatnya pakai minyak kan? Kalau begitu, semuanya harus dilepas biar CD-nya tidak kotor," ujar Rani dengan santai.
Ritual pijat berlangsung seperti pada umumnya, mulai punggung, pantat, betis, leher, hingga tangan. Sambil memijat, Rani banyak bercerita tentang dirinya maupun kebiasaan di spa tersebut. Pijatannya cukup enak.
''Sudah, Mas. Apalagi yang mau dipijat?'' tanya Rani. Kalau terapis bertanya seperti itu, dia berarti membuka pintu untuk layanan spesial alias plus-plus. ''Memang bisa apa saja?'' tanya Jawa Pos.
Tanpa malu-malu, Rani menjelaskan servis plus-plus yang biasa diberikan. Mulai hand job (HJ), blow job (BJ) atau oral sex, hingga making love (ML). Tipnya bergantung negosiasi tamu dengan terapis. Untuk HJ, tarifnya biasanya Rp 50 ribu-Rp 100 ribu. Kalau mau BJ, tarif rata-rata Rp 100 ribu-Rp 150 ribu. ML tentu saja di atas harga tersebut. Tapi, rata-rata tak lebih dari Rp 500 ribu. Kondom disediakan oleh si terapis.
Tip itu harus dibayar cash ke terapis, di luar tarif kamar. Kalau lupa bawa uang tunai, biasanya terapis meminta tamunya mengambil dulu ke loker di lantai 1. Ending-nya, tamu akan dimandikan atau lebih tepatnya mandi bersama dengan si terapis.
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=85703
MAKIN banyak tempat membuang ''hajat'' di kota yang mendapat julukan Kota Pahlawan ini. Dulu pilihan utama bagi pria hidung belang adalah lokalisasi, seperti Dolly atau Moroseneng. Selain itu, ada panti pijat plus-plus yang berserak di berbagai kawasan di Surabaya. Karena tempat-tempat tersebut memang ''lapangan tembak'', fasilitasnya juga ala kadarnya.
Bagi seorang eksekutif muda, masuk ke lokalisasi atau panti pijat bisa menurunkan gengsi. Mereka membutuhkan tempat yang lebih privat dengan fasilitas yang berkualitas.
Spa akhirnya menjadi pilihan yang sesuai. Bahkan, tidak sedikit yang tertarik menjadi member, meski harus membayar iuran Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per tahun.
Tidak harus ke hotel berbintang jika ingin menikmati spa. Sebab, selain mahal, spa di hotel biasanya tidak menyediakan layanan plus-plus.
Tapi, tempat khusus spa tidak sulit dijumpai di Surabaya. Fasilitas kamar terapinya mirip hotel berbintang. Mulai spring bed, TV plasma, hingga bathtub. Jenis kamarnya beragam, standar, VIP, atau bahkan suite. Untuk memanjakan tamu, tempat spa juga dilengkapi fasilitas lain mulai sauna, jacuzzi, whirlpool, fitness center, karaoke, hotspot, buffet, dan sebagainya.
Terapis-terapis di tempat spa juga lebih terlatih. Bahkan, ada sebuah grup spa yang memiliki training center khusus di Ciawi, Bogor. Selama tiga bulan, calon terapis dididik mulai cara memijat, berdandan, kepribadian, hingga cara mengelola penghasilan. Dengan demikian, pijatan yang diberikan juga tidak sembarangan.
Tempat spa tersebut berbeda dengan panti pijat plus-plus yang rata-rata terapisnya tidak bisa memijat. Itulah yang membuat tempat spa plus-plus menjadi lebih menarik ketimbang ''lapangan tembak'', seperti lokalisasi Dolly atau panti pijat. Pada akhirnya memang sama-sama ''menembak'', tapi di tempat spa ada variasi dan ritual yang mengawali. Setidaknya, tempat spa lebih terlihat ''abu-abu'', tidak terang-terangan.
''Lebih elegan dan lebih sensasional,'' kata Sugeng Santoso, warga Sidoarjo yang menjadi member di salah satu tempat spa di Jalan HR Muhammad. Di kawasan itu, ada dua tempat spa yang cukup terkenal dan bersaing. Semuanya menyediakan layanan plus-plus. Salah satunya merupakan grup spa yang berpusat di Jakarta.
Berbagai tempat spa elite yang terindikasi memberi layanan plus-plus ditelusuri oleh Jawa Pos. Salah satunya tempat spa di Jalan HR Muhammad yang mulai beroperasi awal 2007.
Begitu masuk ke gedung bercat warna-warni enam lantai dengan desain interior perpaduan modern dan minimalis itu, pengunjung disambut oleh petugas reservasi perempuan. Di tempat tersebut, tamu dipersilakan memilih kamar.
Ada berbagai jenis kamar yang disediakan. Kamar standar tanpa pintu (hanya tirai) dipatok Rp 220 ribu. Kalau ingin privasi lebih, bisa memesan kamar VIP yang dilengkapi pintu dan kamar mandi dalam (shower). Rate-nya Rp 375 ribu. Semua tarif itu berlaku untuk servis 180 menit.
Tempat spa tersebut -biasanya juga di tempat spa lainnya- melayani pembayaran dengan kartu kredit. Yang takut ketahuan istri di rumah tak perlu khawatir karena yang tercantum di tagihan kartu kredit bukanlah tempat spa, melainkan restoran atau bengkel mobil.
Masih ada room yang lebih mewah. Yakni, princess room dengan tambahan jacuzzi dan bathtub yang dipatok Rp 550 ribu. Di atasnya lagi ada emperor room yang superkomplet ditambah karaoke dan home theatre. Tarifnya Rp 1,5 juta. Di dalam emperor room itu, ada dua bilik untuk massage. Tamu di room tersebut akan dilayani empat terapis. Masuk sendiri atau datang berempat tetap dilayani empat terapis.
Di luar kamar standar, tamu juga berhak mendapatkan tiga layanan ekstra, yakni lulur, refleksi wajah, dan hot spice (memijat dengan bungkusan rempah-rempah hangat).
Setelah memesan kamar yang diinginkan, tamu diberi kunci loker serta kimono dan celana pendek. Setelah berganti baju, pengunjung bebas memilih, mau menikmati fasilitas di lantai 1 atau naik ke bar and lounge di lantai dua untuk memilih terapis dan menjalani massage.
Biasanya, pengunjung tidak buru-buru naik ke lantai dua. Mereka lebih senang berendam dulu di kolam air panas yang suhunya 40-an derajat Celsius atau air dingin yang bersuhu 15 derajat Celsius. Tamu juga bisa membakar lemak dulu dengan sauna. Jangan khawatir, petunjuk untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan itu tertulis jelas di banner berukuran 1 x 2,5 meter yang dipajang di depan tempat jacuzzi.
Puas bermanja-manja dengan fasilitas di lantai dasar, tamu akan naik ke lantai dua untuk memilih terapis. Tapi, ''ritualnya'' bisa dibalik. Yakni, tamu memilih terapis dulu, kemudian massage di kamar, baru memanfaatkan fasilitas yang ada.
Di bar and lounge room berukuran 9 x 18 meter itu, tamu bisa memesan makanan dan minuman sambil memilih terapis. Ada LCD besar berisi angka-angka. Angka itu menunjukkan nomor terapis. Dari layar tersebut, bisa diketahui terapis mana yang sedang bertugas atau yang sedang menganggur.
Tamu yang sudah langganan biasanya sudah membekali diri dengan nomor cantik (nocan), nomor terapis yang menjadi primadona. Kalau bingung memilih terapis, akan ada perempuan cantik dan seksi berpakaian ketat serbabiru yang biasa disebut public relation (PR) atau guest relation officer (GRO) yang akan membantu.
"Sudah booking kamar dan terapis?" tanya salah seorang PR dengan ramah kepada Jawa Pos yang sedang mengamati nomor-nomor di LCD.
Sejurus kemudian, PR berambut sebahu itu meluncurkan pertanyaan lanjutan. ''Mau pijat yang bagaimana? Yang kuat atau sedang,'' tanya PR tersebut.
Tanpa sungkan, PR tersebut juga menanyakan spesifikasi wajah dan tubuh terapis yang diinginkan. Misalnya, bermata sipit atau lebar, berkulit putih atau tidak, bertubuh tinggi atau sedang, berbadan langsing atau cubby, hingga ukuran bra terapis. "Semuanya masih muda kok. Cantik-cantik," kata PR itu lagi.
Begitu pilihan ditentukan, PR akan menyiapkan terapis dan kamarnya. Setelah kamar siap, barulah tamu diantar PR naik lift menuju kamar. Lantai tiga hingga lantai enam digunakan untuk ruang massage, kecuali satu ruangan di salah satu sudut lantai tiga yang dipakai untuk musala.
Jawa Pos mencoba memilih kamar VIP. Di dalamnya terdapat kamar mandi berdinding kaca yang dilengkapi shower, lengkap dengan sabun dan sampo. Tempat tidurnya berukuran 160 x 60 cm yang berlubang di ujungnya. Lubang itu berfungsi untuk tempat kepala tamu saat diinjak punggungnya oleh si terapis.
Tidak lama kemudian, masuklah sosok manis berambut sebahu. Dia mengenakan tank top hitam dipadu kain pantai hitam yang dililitkan sekadarnya di pinggang. Setiap kaki kanannya melangkah, tampak sebagian paha mulusnya.
''Selamat siang, silakan dibuka bajunya,'' kata perempuan cantik dan seksi itu. Sebut saja namanya Rani karena wajahnya sepintas mirip Rani Juliani, caddy golf beken lantaran disebut-sebut memiliki skandal cinta dengan Ketua KPK (nonaktif) Antasari Azhar dan almarhum Nasrudin Zulkarnain, direktur PT Putra Rajawali Banjaran (salah satu BUMN). "Pijatnya pakai minyak kan? Kalau begitu, semuanya harus dilepas biar CD-nya tidak kotor," ujar Rani dengan santai.
Ritual pijat berlangsung seperti pada umumnya, mulai punggung, pantat, betis, leher, hingga tangan. Sambil memijat, Rani banyak bercerita tentang dirinya maupun kebiasaan di spa tersebut. Pijatannya cukup enak.
''Sudah, Mas. Apalagi yang mau dipijat?'' tanya Rani. Kalau terapis bertanya seperti itu, dia berarti membuka pintu untuk layanan spesial alias plus-plus. ''Memang bisa apa saja?'' tanya Jawa Pos.
Tanpa malu-malu, Rani menjelaskan servis plus-plus yang biasa diberikan. Mulai hand job (HJ), blow job (BJ) atau oral sex, hingga making love (ML). Tipnya bergantung negosiasi tamu dengan terapis. Untuk HJ, tarifnya biasanya Rp 50 ribu-Rp 100 ribu. Kalau mau BJ, tarif rata-rata Rp 100 ribu-Rp 150 ribu. ML tentu saja di atas harga tersebut. Tapi, rata-rata tak lebih dari Rp 500 ribu. Kondom disediakan oleh si terapis.
Tip itu harus dibayar cash ke terapis, di luar tarif kamar. Kalau lupa bawa uang tunai, biasanya terapis meminta tamunya mengambil dulu ke loker di lantai 1. Ending-nya, tamu akan dimandikan atau lebih tepatnya mandi bersama dengan si terapis.
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=85703
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 09.22
0 komentar:
Posting Komentar