Bing Lawan Sesungguhnya Google

Kendati sudah merengkuh sebagian besar pasar mesin pencarian, Google tetap memandang Bing sebagai kompetitor yang perlu mendapatkan extra kewaspadaan tinggi.

Bahkan COE Google Eric Schmidt tanpa ragu lagi menyebutkan kalau Bing sebagai seteru yang paling berbahaya, dan bukannya Apple seperti banyak yang disebutkan oleh media dan pengamat.

"Bing adalah mesin pencari yang sangat kompetiitif sebagai pesaing, Microsoft sedikit banyak dilupakan kemampuannya di pasar mesin pencari," tukas Schimdt kepada Wall Street Journal, yang dikutip Neowin, Minggu (26/9/2010).

Sementara itu hal berbeda disampaikan oleh Schmidt saat berbicara mengenai Apple. Menurutnya Android dan iOS adalah mitra. Pasalnya, antara Google dan Apple merupakan dua perusahaan berbeda yang saling menguntungkan.

"Kami melakukan perjanjia, dengan Apple memasukan Google dalam iPhone sebagai situs pencari. Tentunya ini merupakan keuntungan tersendiri bagi Google," sebutnya.
(OKEZONE)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 19.47

India Berencana Tutup Google dan Skype

India Berencana Tutup Google dan SkypeIndia mungkin akan menutup Google dan layanan pesan berbasis internet Skype karena kekhawatiran soal keamanan, menurut laporan "The Financial Times" pada Jumat, saat pemerintah mengancam hal yang sama pada layanan BlackBerry.

Koran "The Financial Times" mengutip notulen dari pertemuan pada 12 Juli antara pejabat keamanan dalam kementerian telekomunikasi dengan asosiasi operator untuk melihat solusi yang memungkinkan untuk "menembus dan memantau" komunikasi terenkripsi, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Sebelumnya ada konsensus bahwa ada lebih dari satu jenis layanan yang jalan ke luarnya harus dipertimbangkan. Beberapa di antara mereka adalah BlackBerry, Skype, Google dan yang lain," menurut notulen dari kementerian tersebut.

"Sudah diputuskan bahwa BlackBerry yang pertama ditindak dan kemudian layanan lain," lanjut notulen tersebut.

Pada Kamis, pemerintah India menjadi beberapa negara terakhir yang mengancam untuk memutuskan layanan milik Research In Motion (RIM), seperti surel (email) terenkripsi dan layanan olahpesan cepat untuk BlackBerry, bila perusahaan Kanada tersebut tidak menindak masalah keamanan nasional.

India telah menetapkan tenggat waktu hingga 31 Agustus tahun ini kepada RIM.

Mereka ingin akses dalam format yang dapat dibaca pada komunikasi BlackBerry terenkripsi, dengan alasan komunikasi tersebut dapat disalahgunakan oleh kelompok gerilyawan.

Kelompok gerilyawan berbasis Pakistan menggunakan telepon selular dan satelit pada serangan di Mumbai pada 2008 yang merenggut 166 korban.

Permintaan India disampaikan setelah perjanjian dengan Arab Saudi, yang menurut seorang sumber, RIM menyetujui untuk memberi pihak berwenang kode untuk pengguna layanan BlackBerry Messenger.

Uni Emirat Arab, Lebanon dan Aljazair juga meminta akses.

Para pejabat mengatakan RIM telah mengusulkan pelacakan email tanpa memberitahu detil enkripsi, tetapi hal tersebut masih belum cukup.

The Financial Times melaporkan perwakilan dari dua asosiasi operator telekomunikasi yang hadir mengkonfirmasi perincian pertemuan pada awal bulan ini.

"Pada pertemuan keamanan terakhir, para badan keamanan membicarakan tentang BlackBerry. Mereka juga bersikap berat terhadap Skype dan Google," kata Rajesh Chharia, presiden dari Asosiasi Penyedia Layanan Internet di India.

Penutupan layanan akan menyebabkan satu juta pengguna di India keluar dari 41 juta pengguna "smartphone".

India merupakan salah satu pasar RIM paling cepat berkembang.

RIM mengoperasikan jaringannya sendiri, berbeda dengan pesaingnya seperti Nokia dan Apple, melalui sejumlah server aman yang berlokasi di Kanada dan beberapa negara lainnya, seperti Inggris.

Harga saham RIM menurun dua persen, dengan terakhir pada 56,44 dolar Kanada di pasar Toronto.

Dalam beberapa pekan, BlackBerry -- yang digunakan oleh banyak direktur utama di dunia dan politikus, termasuk Presiden AS Barack Obama -- telah menjadi target untuk surel tersegel dan layanan pesan dengan banyak pemerintah di seluruh dunia.
(antara)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 19.27

Jegal Facebook, Google Beli Perusahaan Jejaring Sosial

Keinginan Google untuk menciptakan sebuah jejaring sosial untuk menyaingi Facebook nampaknya akan menjadi sebuah kenyataan.

Ini setelah Google mengumumkan bahwa mereka telah membeli jaringan online Slide. Perusahaan Slide adalah startup yang berbasis di San Francisco bermain di belakang aplikasi atau praktis seperti SuperPoke dan FunSpace yang telah menjadi hits di Facebook dan lainnya situs jaringan sosial.

"Ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi saya dan tim saya, tetapi ini juga menandai sebuah perkembangan menarik untuk Web sosial," kata pendiri Slide Max Levchin, seperti dikutip AFP, Minggu (8/8/2010).

"Ini adalah kesempatan besar bagi kedua perusahaan untuk datang bersama-sama dan mengubah cara orang bersosialisasi di Web," tambahnya.

Levchin sendiri merupakan orang penting di dunia web sosial, dia adalah salah satu pendiri dari layanan transaksi keuangan online PayPal, dan meluncurkan Slide pada tahun 2005.

"Dengan bergabungnya Slide ke Google, kami akan berinvestasi lebih banyak untuk membuat layanan Google dan memperluas sosial menyadari kemampuan ini bagi pengguna di seluruh web," kata salah satu pejabar Google David Glazer.

Ditambahkan olehnya, Google sedang berupaya untuk mengembangkan platform jejaring sosial yang terbuka, transparan dan menarik. Cara untuk memungkinkan pengguna untuk mengambil keuntungan penuh dari bagaimana teknologi dapat membawa mereka lebih dekat dengan teman dan keluarga dan memberikan informasi yang berguna hanya untuk mereka.
(okezone)
Written by: Paling Seru
Paling Seru, Updated at: 23.23
Diberdayakan oleh Blogger.