Berdasarkan laporan dari analis 'Injil kontroversial' - Al-Kitab kuno berusia 1.500 tahun bertinta emas yang ditemukan di Turki - menyatakan bahwa Yesus (Nabi Isa 'alaihi salam) adalah fana, tidak pernah disalibkan, hal tersebut dianggap menantang prinsip-prinsip inti agama Kristen.
Beberapa  analis mengklaim bahwa itu adalah Injil Barnabas, yang diyakini sebagai  tambahan pada Injil Markus, Mattius, Lukas dan John, yang telah membuat  perhatian besar masyarakat dunia pada awal tahun ini karena menyatakan  bahwa Yesus telah menubuatkan kedatangan Nabi Muhammadshalallahu 'alaihi  wa sallam.
Pada  bulan Februari 2012, Vatikan secara resmi meminta izin untuk melihat  Kitab yang berbahasa Aram tersebut, yang teksnya bertinta emas yang  dituliskan pada kulit hewan dan bersampul kulit hewan, yang ditemukan  oleh Turki selama operasi polisi anti-penyelundupan pada tahun 2000.
Pekan  ini, terjemahan Injil tersebut yang dikutip dari dokumentasi media -  aslinya ditulis dalam bahasa Syiriac, dengan dialek Aram dilaporkan  menyatakan bahwa Yesus mengatakan: "Aku mengakui di hadapan Surga, dan  diseru untuk menyaksikan segala sesuatu yang tinggal di bumi, bahwa aku  seorang yang asing bagi semua, bahwa manusia telah berkata tentang aku,  bahwa aku lebih dari sekedar manusia."
"Karena  aku seorang manusia, yang lahir dari seorang wanita, tunduk pada  penghakiman Allah; yang hidup disini seperti manusia lainnya, tunduk  pada penderitaan-penderitaan biasa,"dikutip the Y-Jesus, majalah online  yang berbasis di AS.
Ayat  dalam injil tersebut menyangkal bahwa Yesus ada Tuhan dan konsep  Trinitas, dimana doktrin Kristen mendefinisikan bahwa Allah sebagai tiga  Tuhan: Bapak, Anak (Yesus Kristus), dan Rohul Kudus.
Selain  itu, Injil tersebut juga menyatakan "keberadaan Yudas Iskariot sebagai  orang yang mati disalib bukan Yesus, sedangkan dalam Perjanjian Baru,  Yudas menkhianati Yesus," lapor Y-Jesus.
Pernyataan-pernyataan  itu membantah ajaran Kristen, yang selama ini dibangun dengan doktrin  kematian Yesus sebagai penebus dosa manusia dan kebangkitannya sebagai  harapan kehidupan abadi.
Pernyataan  itu mendukung ajaran Islam, bahwa Yesus (Isa Al-Masih) adalah seorang  manusia yang menjadi Nabi dan Rasul Allah, bukan Tuhan, kemudian  diangkat ke langit oleh Allah, bukan mati disalib.
Sebagaimana  Allah berfirman di dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya telah kafirlah  orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera  Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah  Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan  (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,  dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu  seorang penolongpun." (5: 75)
"dan  karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa  putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak  (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang  diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang  berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam  keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan  tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,  mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi  (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah  Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (4: 157-158)
The  Y-Jesus mengatakan "Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil itu  memperlakukan Yesus sebaga manusia dan bukan Tuhan. Menolak pemikiran  Tritunggal Kudus dan Penyaliban, dan mengungkapkan bahwa Yesus  memprediksi kedatangan Nabi Muhammad."
Dalam  salah satu ayat dari Injil tersebut, Yesus berkata kepada seorang  pendeta: “Bagaimana Mesiah disebut? Muhamamad adalah nama yang  diberkati”.
"Pada  (ayat) lainnya, Yesus membantah menjadi Al-Masih, mengklaim bahwa dia  akan menjadi Ismailiyah, istilah yang digunakan untuk orang Arab,"  tambah laporan Y-Jesus.
Injil  kuno berbahasa Aram tersebut menimbulkan banyak kontroversi tentang  keaslian keseluruhan isi Injil. Belum ada yang dapat memastikan keaslian  keseluruhan dari isi Injil tersebut, apakah seluruhnya memuat apa yang  diajarkan Nabi Isa 'alaihi salam, atau telah ada perubahan padanya.  Namun beberapa pernyataan dari Injil itu yang diungkapkan, telah  membantah prinsip-prinsip dasar Kristiani.
Arrahmah
Written by: Paling Seru
Paling Seru,  Updated at: 12.46 

 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar